Kabupaten
Ketapang merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Barat dengan luas
wilayah mencapai 31.588 Km² terdiri dari 30.099 km² daratan dan 1.489 km² laut
perairan. Kabupaten Ketapang terdiri dari 20 Kecamatan, dimana 13 kecamatan
berada di daerah perhuluan dan selebihnya merupakan kawasan pesisir, yaitu
wilayah kecamatan yang sebagian wilayah desanya berbatasan langsung dengan
laut/pantai. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Kendawangan dengan luas wilayah
sebesar 5.859 Km2 atau sekitar 18,55 persen terhadap total luas wilayah Kabupaten
Ketapang, sedangkan kecamatan terkecil wilayahnya adalah Kecamatan Delta Pawan
atau sekitar 0,23 persennya luas wilayah Kabupaten Ketapang. Walaupun sebagaian
kecil wilayah Kabupaten Ketapang merupakan perairan laut akan tetapi Kabupaten
Ketapang memiliki sejumlah pulau. Pulau yang ada di Kabupaten Ketapang
berjumlah 45 buah pulau dimana 93,33% pulau tidak berpenghuni dan tersebar di
perairan Kecamatan Kendawangan, Matan Hilir Selatan dan Matan Hilir Utara.
Ketapang
merupakan kota/kabupaten yang berada di provinsi Kalimantan Barat. Badan penanganan
modal dan pelayanan terpadu satu pintu Kalimantan Barat ( Kalbar ) mencatat
realitas investasi di provinsi itu selama triwulan I-2016 mencapai Rp. 4,32
triliun Kabupaten ketapang merupakan kontributor terbesar. Realitas investasi
di kalbar sedah mencapai 26,20 % dari target sebesar Rp. 16,49 triliun dan
kabupaten ketapang sudah menyumbang Rp. 2,51 triliun, kata kepala BPMPTSP
kalbar Sri Jumiadatin di Pontianak.
Menurut
Sri, realitas investasi di ketapang tinggi kerena adanya industry pembuatan
logam dasar bukan besi dari perusahaan PT Well Harvest Winning Aluminia
Refinery yang baru-baru ini sudah melakukan produk komersial. Secara keseluruhan
proyek yang sudah teralisasi di Ketapang dan memberikan kontribusi di triwulan
pertama yaitu PMA ada 39 proyek dan PMDN 13 proyek , Sri sendiri merinci
relisasi investasi di 13 daerah lain di kalbar seperti di kota Pontianak sebesar
Rp. 23 miliar, lalu kabupaten landak Rp. 114,15 miliar, kabupaten bengkayang
Rp. 2,5 miliar, kabupaten Mempawah Rp. 114,16 miliar dan kabupaten Sambar Rp.
37,41 miliar. Sedangkan untuk kota singkawang dan kabupaten Kayong Utara masih
belum ada proyek yang direalisasi kerena perusahaan yang melakukan investasi
melaporkannya secara manual.
Menurut
Sri untuk meningkatkan realisasi penanaman modal di provinsi kalbar pihaknya
tetap mempertahankan program dan kegiatan yang telah dilakukan pada
periode-periode sebelumnya. Seperti mengintesifkan program pendampingan bagi
perusahaan yang memerlukan bimbingan langsung terkait dengan penyusunan LKPM
dan lainnya.
Letak Wilayah Secara geografis, wilayah Kabupaten Ketapang berada di bagian paling Selatan Provinsi Kalimantan Barat dengan letaknya pada rupa bumi di posisi 0º 19’ 26,51’’ sampai dengan 3º 4’16,59’’ Lintang Selatan dan 109º 47’36,55 BT sampai dengan 111º 21’37,36’’ Bujur Timur.
POTENSI WILAYAH
Kabupaten Ketapang dikaruniai potensi
sumber daya alam yang melimpah baik disektor pertanian, perkebunan,
pertambangan, kehutanan, perikanan, industri maupun pariwisata. Potensi sumber
daya alam tersebut tersebar hampir merata diseluruh wilayah Kabupaten Ketapang.
Sesuai kebijakan dan strategi penataan ruang Kabupaten Ketapang (RTRW
2015-2035) potensi sumber daya alam tersebut dijadikan basis untuk pertumbuhan
dan pengembangan wilayah Kabupaten Ketapang dengan tetap memperhatikan aspek
daya dukung maupun daya tampung lingkungan serta prisnsip keberlanjutan.
Berdasarkan
arahan kebijakan dan strategi penata ruang tersebut diatas maka Kabupaten
Ketapang memiliki potensi wilayah untuk dikembangkan dan memerlukan dukungan
pembangunan infrastruktur kecipta-karyaan antara lain :
a. Kawasan perkotaan yang
akan dikembangkan sebagai kawasan pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Kawasan
perkotaan ini meliputi Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan yang berfungsi
sebagai PKW, PPK dan PKL.
b. Kawasan perdesaan yang
akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan skala desa, pelayanan sosial desa, dan kegiatan ekonomi pedesaan. Kawasan
ini meliputi beberapa desa yang berfungsi sebagai PPL.
c. Kawasan pelabuhan yang
berfungsi sebagai pengumpul maupun pengumpan di Kota Ketapang, Kendawangan,
Matan Hilir Selatan, Muara Pawan dan Matan Hilir Utara.
d. Kawasan Terminal
Angkutan Umum/Penumpang yang berada di Ibukota Ketapang (PKW) dari Tipe B
diarahkan untuk ditingkatkan menjadi Tipe A serta di beberapa Ibukota Kecatamatan
(PKL) dari Tipe C diarahkan untuk ditingkatkan menjadi Tipe B.
Akan
dikembangkan pula terminal Tipe C di beberapa Ibukota Kecamatan yang berfungsi
sebagai PKK termasuk stasiun kereta api di Kecamatan Nanga Tayap.
e. Kawasan Badara Rahadi
Oesman di Ibukota Ketapang termasuk rencana lokasi pemindahannya yang berfungsi
sebagai pengumpul/pengumpan serta bandara untuk penerbangan perintis yang
rencananya akan dikembangkan di 10 Kecamatan (PKL dan PKK)
f. Kawasan depo bahan
bakar minyak dan gas yang diarahkan pembangunanya di Ibukota Ketapang.
g. Kawasan pembangunan
jaringan pembangkit listrik di Ibukota Ketapang serta arah pengembangannya di
seluruh kecamatan.
h.
Kawasan Wilayah Sungai (WS) strategis nasional yaitu WS Pawan dan lintas.propinsi
yaitu WS Jelai-Kendawangan serta Kawasan Daerah Rawa (DR) Nasional yang
menyebar di 8 lokasi, DR Propinsi yang menyebar di 4 lokasi, DR Kabupaten yang
menyebar di 8 lokasi dan Daerah Irigasi (DI) Kabupaten.
Pertumbuhan Ekonom
Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Ketapang pada Tahun 2015 mengalami peningkatan cukup
signifikan dibanding tahun 2014 yang mencapai dua kali lipat. Selama periode
2011-2015 pertumbuhan ekonomi sebagaimana ditunjukkan tabel II-6, terus
mengalami kontraksi yang mengarah pada pelambatan dengan dengan jarak interval
yang cukup besar sejak tahun 2011 sebesar 7,54 % hingga ke tahun 2014 yang
hanya tumbuh sebesar 2,75 %. Masyarakat Kabupaten Ketapang patut merasa
bersyukur karena perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak berlangsung
lama, pada tahun 2015 terjadi peningkatan pertumbuhan dengan angka fantastis
yakni sebesar 5,53 % sebagai indikasi bergairahnya kembali aktivitas ekonomi
masyarakat.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang pada tahun 2015 ternyata berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat. Pada Tahun yang sama pertumbuhan ekonomi Propinsi sebesar 4,81 persen mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan Tahun 2014 yaitu sebesar 5,02 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang periode Tahun 2011 – 2015 rata-rata tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat. Untuk Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ketapang sebesar 5,53 persen